Akuntansi masa kini telah berkembang dalam tahap masa kedewasaan
menjadi suatu aspek integral dari bisnis dan keuangan global. Keputusan yang
berasal dari data-data akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi
internasional menjadi sangat penting untuk mendapatkan interpretasi dan
pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis internasional.
Sejarah akuntansi dan akuntan, memperlihatkan perubahan yang terus menerus secara konsisten. Pada suatu waktu, akuntansi lebih mirip sistem pencatatan bagi jasa-jasa perbankan tertentu dan bagi rencana pengumpulan pajak. Kemudian muncul pembukuan double entry untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan usaha perdagangan. Saat ini akuntansi beroperasi dalam lingkungan perilaku, sektor publik dan Internasional. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik maupun internasional.
Sejarah akuntansi dan akuntan, memperlihatkan perubahan yang terus menerus secara konsisten. Pada suatu waktu, akuntansi lebih mirip sistem pencatatan bagi jasa-jasa perbankan tertentu dan bagi rencana pengumpulan pajak. Kemudian muncul pembukuan double entry untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan usaha perdagangan. Saat ini akuntansi beroperasi dalam lingkungan perilaku, sektor publik dan Internasional. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik maupun internasional.
Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi
internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan
harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing
dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu
memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan
pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
Beberapa karakteristik era ekonomi
global yang ada dalam akuntansi internasional antara lain:
1.
Bisnis internasional
Hilangnya batasan-batasan antar Negara era ekonomi global sering
sulit untuk mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini
terjadi pada perusahaan multinasional
Ketergantungan pada perdagangan internasional
Perkembangan Akuntansi Internasional sudah seharusnya diiringi
oleh kemampuan individu yang bergerak dalam bidang akuntansi untuk ikut andil
memajukan akuntansi. Akuntansi Internasional merupakan penghubung antarnegara.
Delapan faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional harus
dipahami dengan baik agar tercipta harmonisasi antarnegara yang bertransaksi.
Standar dan praktik akuntansi di setiap Negara merupakan hasil
dari interaksi yang kompleks di antara faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan dan
budaya. Dapat diduga akan terjadinya perbedaan antarnegara. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional juga dapat membantu menjelaskan
perbedaan akuntansi antar bangsa.
Kami meyakini bahwa 8 faktor berikut ini memiliki pengaruh yang
seignifikan dalam perkembangan akuntansi. Tujuh faktor utama ekonomi, sejarah
social, dan/ atau kelembagaan dan merupaka faktor yang sering disebutkan oleh
para penulis akuntansi. Akhir-akhir ini, hubungan antara budaya (faktor
kedelapan berikut ini) dan perkembangan akuntansi mulai digali lebih lanjut.
2.
Sistem pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika
Serikat dan Inggris, akuntansi memiliki focus atau seberapa baik manajemen
menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor
menganalisis arus kas masa depandan risiko terkait. Pengungkapan dilakukan
sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan public yang luas.
Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama
pendanaan, akuntansi memiliki focus pada perlindungan kreditor melalui
pengukurang akuntansi yang konservatif dalam meminimumkan pembayaran dividen
dan menjaga pendanaan yang mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para
peminjam. Oleh karena lembaga keuangan memilki akses langsung terhadap
informasi apa saja yang diinginkan, pengungkapan public yang luas dianggap
tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan Swiss.
3.
Sistem hukum
Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga
berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: kodifikasi hukum
(sipil) dan hukum umum (kasus). Kodifikasi hukum utamanya diambil dari hukum
Romawi dank ode Napoleon. Dalam Negara-negara yang menganut sistem kodifikasi
hukum Latin-Romawi, hukum merupakan suatu kelompok lengkap yang mencakup
ketentuan dan prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi merupakan hal
yang wajar dan sesuai di sana. Dengan demikian, di Negara-negara yang menganut
kodifikasi hukum, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung
sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang
atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus
dalam kode lengkap. Tentu saja, terdapat hukum dasar, tetapi cenderung tidak
terlalu detail dan lebih fleksibel bila dibandingkan dengan sistem kodifikasi
umum. Hal ini mendorong usaha coba-coba dan memungkinkan penerapan
pertimbangan. Hukum umum diambil dari kasus hukum Inggris. Pada kebanyakan
Negara hukum umum, aturan akuntansi ditetapkan oleh organisasi professional
sector swasta. Hal ini memungkinkan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan
inovatif. Kecuali untuk ketentuan dasar yang luas, kebanyakan aturan akuntansi
tidak digabungkan secara langsung ke dalam hukum dasar. Kodifikasi hukum (kode
hukum) cenderung terpaku pada muatan (isi) ekonominya. Sebagai contoh, sewa
guna usaha di bawah aturan hukum umum biasanya tidak dikapitalisasi.
Sebaliknya, sewa guna usaha di bawah hukum umum pada dasarnya dapat
dikapitalisasi jika ia menjadi bagian dari pembeli property.
Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan
standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam
akun mereka untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak
keuangan dan pajak akuntansi adalah sama. Dalam kasus ini, sebagai contoh
adalah kasus yang terjadi di Jerman dan Swedia. Di Negara lain seperti Belanda,
akuntansi keuangan dan pajak berbeda: laba kena pajak pada dasarnya adalah laba
akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan dalam hukum
pajak. Tentu saja, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang
aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu. Penilaian
persediaan menurut Masuk Terakhir Keluar Pertama (last-in, first-out- LIFO) di
Amerika Serikat merupakan suatu contoh.
4.
Ikatan politik dan Ekonomi
Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melaui penakhlukan,
perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan (double-entry)
yang berawal di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas
di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan (rannaissance) lainnya.
Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah
kekuasaan Inggris. Pendudukan Jerman selama perang dunia II menyebabkan
Perancis menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat memaksa rezim pengatur
akuntansi bergaya AS di Jepang setelah berakhirnya perang dunia II. Banyak
Negara-negara berkembang menggunakan sistem akuntansi yang dikembangkan di
tempat lain, entah karena dipaksakan kepada negara-negara tersebut (seperti
India) atau karena pilihan mereka sendiri (seperti Negara-negara Eropa Timur
sekarang meniru sistem akuntansi menurut aturan Uni Eropa (EU).
5.
inflasi
Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan
berlebihan terhadap nilai-nilai asset dan beban-beban terkait, sementara di
sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negara
dengan inflasi tinggi seringkali menuntut perusahaan-perusahaan melakukan
berbagai perubahan harga ke dalam perhitungan keuangan mereka. Meksiko dan
beberapa Negara Amerika Selatan menggunakan akuntansi tingkat umum karena
pengalaman mereka dengan hiperinflasi. Pada akhir tahun 1970-an, sehubungan
dengan tingkat inflasi yang tidak biasanya tinggi, AS dan Inggris melakukan
eksperimen dengan pelaporan pengaruh perubahan harga.
6.
Tingkat perkembangan ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan
dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Pada
gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah akuntansi yang dihadapi. Sebagai
contoh, kompensasi eksekutif perusahaan berbasis saham atau sekuritisasi asset
merupakan sesuatu yang jarang terjadi dalam perekonomian dengan pasar modal
yang kurang berkembang. Saat ini, banyak perekonomian industry berubah menjadi
perekonomian jasa. Masalah akuntansi seperti penilaian asset tetap dan
pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector manufaktur menjadi
semakin kurang penting. Tantangan-tantangan akuntansi yang baru, seperti
penilaian asset tidak berwujud dan sumber daya manusia semakin berkembang.
7.
Tingkat pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated)
akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Sebagai
contoh pelaporan teknis yang kompleks mengenai varian perilaku biaya tidak akan
berarti apa-apa, kecuali para pembaca memahami akuntansi biaya. Pengungkapan
mengenai resiko efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh
pihak yang berkompeten. Pendidikan akuntansi yang professional sulit dicapai
jika taraf pendidikan di suatu Negara secara umum juga rendah. Meksiko adalah
salah satu contoh Negara di mana permasalahan ini telah berhasil ditanggulangi.
Pada situasi lainnya, sebuah Negara harus mengimpor tenaga pelatihan atau
mengirim warganya ke Negara lain untuk memperoleh kualifikasi yang layak. Hal
terakhir inilah yang saat ini sedang diterapkan oleh Cina.
Beberapa dari tujuh varibel pertama ini sangat berhubungan.
Sebagai contoh, sistem hukum umum berawal di Inggris dan kemudian di ekspor ke
Negara-negara seperti Australia, Kanada, dan Amerika Serikat. Keempat Negara
ini seluruhnya memiliki pasar modal yang sangat maju, yang mendominasi
orientasi pelaporan keuangan di Negara-negara tersebut. Akuntansi keuangan dan
pajak bersifat terpisah. Sebaliknya, kebanyakan negara-negara Eropa Kontinental
dan Jepang memiliki sistem kodifikasi hukum dan bergantung pada perbankan atau
pemerintah untuk memperoleh kebanyakan pendanaan. Aturan akuntansi di sana pada
umumnya sesuai dengan hukum pajak.
Sangatlah sulit untuk menentukan mana yang penyebab dan mana yang
akibat. Jenis sistem hukum mungkin terlebih dahulu mempengaruhi sistem keuangan
di suatu Negara. Sistem hukum umum menekankan hak pemegang saham dan menawarkan
perlindungan investor yang lebih baik dibandingkan kodifikasi hukum. Hasilnya
adalah pasar ekuitas yang kuat berkembang di Negara-negara hukum dan pasar
ekuitas yang lemah berkembang di Negara-negara yang menganut kodifikasi hukum.
Perpajakan merupakan fungsi akuntansi yang penting di setiap Negara yang
mengenakan pajak penghasilan perusahaan. Apakah pajak mendominasi orientasi
akuntansi bergantung pada apakah akuntansi memiliki tujuan kompetisi, yaitu
memberikan informasi kepada pemegang saham luar. (Akuntansi Pajak tidak cocok
untuk tujuan ini). dengan demikian, jika hukum umum menghasilkan pasar ekuitas
yang kuat, perpajakan tidak akan mendominasi. Akan terdapat dua jenis aturan
akuntansi: yang satu untuk perpajakan dan yang lain untuk pelaporan keuangan.
Aturan pajak akan mendominasi di Negara-negara yang menganut kodifikasi hukum
atau berbasis kredit, di mana untuk akuntansi perpajakan dan pelaporan keuangan
akan sama.
8.
Budaya
Di sini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh
suatu masyarakat. Variable budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu
Negara (seperti sistem hukum). Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional
(nilai social): (1) individualism, (2) jarak kekuasaan, (3) penghindaran
ketidakpastian, dan (4) maskulinitas. Analisis yang dilakukannya didasarkan
pada data yang berasal dari para karyawan sebuah perusahaan multinasional besar
dari AS yang beroperasi di 40 negara yang berbeda.
Secara singkat, individualism merupakan kecenderungan terhadap
suatu tatanan social yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang
tersusun ketat dan saling tergantung. Jarak kekuasaan adalah sejauh mana
hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara
tidak adil dapat diterima. Penghindaran ketidakpastian adalah sejauh mana
masyarakat tidak merasa nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang
tidak pasti. Maskulinitas adalah sejauh mana peran gender dibedakan serta
kinerja dan pencapaian yang dapat dilihat (nilai-nilai maskulin yang
tradisional) ditekankan daripada hubungan dan perhatian.
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua
kategori: dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan
pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi, dan pengalaman. Klasifikasi
secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data
prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia.
1.
Empat pendekatan terhadap perkembangan
akuntansi
Menurut Frederick D. D. Choi (Klasifikasi awal yang
dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pertengahan tahun 1960-an. Ia
mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di
Negara-negara Barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar.
(1) Berdasarkan
pendekatan makroekonomi, praktik akuntansi didapatkan dari dan
dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Tujuan
perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan nasional, karena
perusahaan bisnis mengordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan nasional.
Oleh karenanya, sebagai contoh, suatu kebijakan nasional berupa lapangan kerja
yang stabil dengan menghindari perubahan besar dalam siklus bisnis akan
menghasilkan praktik akuntansi yang meratakan laba. Atau, untuk mendorong
perkembangan industry tertentu, suatu Negara dapat mengizinkan penghapusan
pengeluaran modal secara cepat pada beberapa industry tersebut. Akuntansi di
Swedia berkembang dari pendekatan makroekonomi. (2) berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi berkembang
dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Fokusnya terletak pada perusahaan secara
individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan ini,
perusahaan harus mempertahankan modal fisik yang dimiliki. Juga sama pentingnya
bahwa perusahaan memisahkan secara jelas modal dari laba untuk mengevaluasi dan
mengendalikan aktivitas usaha. Pengukuran akuntansi yang didasarkan pada biaya
penggantian sangat didukung karena paling sesuai dengan pendekatan ini.
Akuntansi di Belanda berkembang dari mikroekonomi. (3) berdasarkan pendekatan disiplin independen, akuntansi
berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar
perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan. Akuntansi dianggap
sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang
dijalankan, dan bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi. Bisnis menghadapi
kerumitan dunia nyata dan ketidakpastian yang senantiasa terjadi melalui
pengalaman, praktik, dan intuisi. Akuntansi berkembang dengan cara yang sama.
Sebagai contoh, laba secara sederhana merupakan hal yang paling bermanfaat
dalam praktik dan pengungkapan secara pragmatis dalam menjawab kebutuhan para
pengguna. Akuntansi berkembang secara independen di Inggris dan Amerika
Serikat. (4)berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi distandardisasi dan
digunakan sebagai alat untuk kendali administrative oleh pemerintah pusat.
Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan dan penyajian akan memudahkan
informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis. Secara umum,
pendekatan seragam digunakan di Negara-negara dengan ketelibatan pemerintah
yang besar dalam perncanaan ekonomi di mana akuntansi digunakan antara lain
untuk mengukur kinerja, mengalokasikan sumber daya, mengumpulkan pajak dan
mengendalikan harga. Prancis, dengan bagan akuntansi nasional yang seragam
merupakan pendukung utama pendekatan akuntansi secara seragam.
KLASIFIKASI AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis
mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda. Kita juga dapat
menganalisis apakah sistem-sistem tersebut cenderung menyatu atau berbeda.
Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan
menurut karakteristik khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar di mana
anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan dan apa yang membedakan
kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu sama lain. Dengan mengenali kesamaan
dan perbedaan, pemahaman kita mengenai sistem akuntansi akan lebih baik.
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara: Dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara: Dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.
Terdapat 2 pendekatan untuk
klasifikasi sistem akuntansi yaitu:
Pendekatan Deduktif
Berkaitan dengan pendekatan deduktif ini ada empat pendekatan
dalam perkembangan akuntansi:
Macroeconomic
Pattern
Dalam pendekatan ini bisa dilihat bahwa ternyata akuntansi untuk
bisnis berhubungan erat dengan kebijakan perekonomian nasional. Tujuan
perusahaan biasanya mengikuti kebijakan ekonomi nasional. Beberapa Negara
yang memakai pendekatan ini adalah Swedia, Prancis, dan Jerman.
Microeconomic Pattern
Dalam pendekatan ini akuntansi dipandang sebagai cabang ekonomi
bisnis. Konsep akuntansi merupakan derivasi dari analisa ekonomi. Konsep
utamanya adalah bagaimana mempertahankan investasi modal dalam sebuah
entitas bisnis.
Independent Discipline Approach
Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa dan diderivasikan dari
praktek bisnis. Negara Amerika dan Inggris menganut pendekatan ini.
Uniform
Accounting Approach
Akuntansi dipandang sebagai alat yang efisien untuk administrasi
dan control. Dalam hal ini akuntansi digunakan untuk mempermudah penggunaan dan
menyeragamkan baik pengukuran, pengungkapan dan penyajian serta sebagai alat
control untuk semua tipe bisnis dan pemakai, termasuk manager, pemerintah dan
otoritas perpajakan.
Klasifikasi yang dilakukan G. G. Mueller yang dimuat dalam The
International Journal of Accounting (Spring 1968) yang menggunakan penilaian
perkembangan ekonomi, kompleksitas bisnis, situasi social politik serta
sistem hukum, membagi Negara-negara ke dalam 10 kelompok berdasarkan sistem
akuntansi yaitu:
- - Amerika Serikat / Kanada / Belanda
- - Negara-negara persemakmuran Inggris
- - Jerman / Jepang
- - Daratan Eropa (Tidak termasuk Jerman Barat,
Belanda dan Skandinavia)
- - Skandinavia
- - Israil / Meksiko
- - Amerika Selatan
- - Negara Berkembang
- - Afrika (tidak termasuk Afrika Selatan)
- - Negara-negara Komunis
Pendekatan
Induktif
Sementara Nair dan Frank dalam The Accounting Review (Juli 1980)
membagi Negara-negara ke dalam 5 Group besar yaitu (1) model persemakmuran
Inggris, (2) model Amerika Latin / Eropa Selatan, (3) model Eropa Utara
dan Tengah, (4) model Amerika Serikat dan (5) Chili berdasarkan perbedaan
dalam praktek pengungkapan dan penyajian. Nair dan Frank juga menilai tingkat
hubungan pengelompokkan Negara-negara tersebut dengan sejumlah variable seperti
bahasa, struktur ekonomi dan perdagangan. Ternyata terdapat perbedaan
antara pengungkapan dan pengukuran di masing-masing kelompok
Negara tersebut.
Sementara Nobes dalam Journal of Business Finance and
Accounting(Spring 1983) mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan sistem
akuntansi yaitu:
- - Tipe pemakai laporan keuangan yang
dipublikasikan.
- - Tingkat kepastian hukum.
- - Peraturan pajak dalam pengukuran.
- - Tingkat konservatisme.
- - T-ingkat keketatan penerapan dalam historical
cost.
- - Penyesuaian replacement cost.
- - Praktek konsolidasi.
- - Kemampuan untuk memperoleh provisi.
- - Keseragaman antar perusahaan dalam menerapkan
peraturan.
-
PENGARUH-PENGARUH
TERHADAP PERKEMBANGAN DUNIA AKUNTANSI
Kultur dan akar sejarah suatu Negara merupakan langkah awal untuk
mengenali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap akuntasi. Kultur merupakan
elemen penting yang harus dipertimbangkan untuk mengetahui bagaimana sebuah
sistem social berubah Karen “pengaruh kultur yaitu: (1) norma dan nilai suatu
sistem dan (2) perilaku kelompok dalam interaksinya di dalam dan di luar
sistem.”
Elemen-elemen
structural dan cultural yang mempengaruhi bisnis
Hofstede mencoba meneliti elemen-elemen structural dari budaya
yang mempengaruhi kuat perilaku dalam situasi organisasi dan institusi. Ada 4
dimensi yang diidentifikasikan yaitu:
1. Individualisme vs Kolektivisme
Individualism merupakan kecenderungan fungsi social yang relative
bebas dan individual berarti hanya mengurus diri sendiri dan keluarganya.
Kebalikannya, kolektivisme adalah kecenderungan fungsi-fungsi social yang
relative ketat di mana masing-masing individu mengidentifikasi diri sebagai
kelompok dengan loyalitas yang tidak perlu ditanyakan. Masalah utama dimensi
ini adalah tingkat interdependensi individu dalam sebuah masyarakat.
2. Large vs Small Power Distance
Power Distance adalah sejauh mana anggota menerima kekuasaan dalam
institusi dan organisasi didistribusikan tidak merata. Masyarakat dalam Small
Power Distance membutuhkan kesamaan kekuasaan dan justifikasi untuk
ketidaksejahteraan kekuasaan. Masyarakat di Large Power Distance menerima
perintah hirarki di mana tiap-tiap orang mempunyai tempat tanpa perlu
justifikasi lagi. Masalah utaman dimensi ini adalah bagaimana sebuah masyarakat
menangani ketidaksetaraan di antara orang-orang jika memang terjadi.
3. Strong vs Weak Uncertainly Avoidance
Uncertainly Avoidance adalah tingkat di mana anggota masyarakat
merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian dan keraguan-keraguan. Strong
Uncertainly Avoidance berusaha mempertahankan suatu masyarakat yang begitu
besar kepercayaannya dan kurang toleran terhadap orang atau ide-ide
alternative. Kebalikannya untuk Weak Uncertainly Avoidance. Tema utama pada
dimensi ini adalah bagaimana reaksi sebuah masyarakat terhadap fakta bahwa
waktu hanya berjalan satu arah dan masa depan tidak diketahui serta apakah akan
mencoba untuk mengontrol masa depan atau membiarkannya.
4. Maskulin vs Feminim
Maskulin cenderung pada suatu masyarakat yang memberikan parameter
pada keluarga, heroism dan sukses-sukses material. Sebaliknya, feminism
cenderung pada hubungan personal, toleran pada kelemahan dan kualitas hidup.
Tema utama pada dimensi ini adalah bagaimana masyarakat memberikan peran-peran
social berhubungan dengan masalah gender.
Aktivitas-Aktivitas
Pendukung Pengembangan Akuntansi
Pengembangan
akuntansi internasional dibantu secara ekstensif oleh sejumlah bdan pemerintah,
asosiasi akuntansi professional, dan institusi. Aktivitas pendukung di luar
pergerakan standar internasional secara umum diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Organisasi-organisasi regional
Organisasi-organisasi ini berlaku
sebagai penyangga antara kepentingan-kepentingan nasional yang kaku dengan
kepentingan-kepentingan internasional yang luas dan merupakan kelompok-kelompok
akuntan professional yang bervariasi dalam jumlah dan efektifitasnya.
2. Institusi-institusi
Institusi-institusi yang mendukung
akuntansi internasional meliputi parlemen-parlemen dan universitas-universitas
di seluruh dunia, serta eksekutif-eksekutif keuangan dan analis-analis
keuangan.
Akuntansi
Internasional Terbagi Atas Tiga Bidang Luas
Didalam akuntansi internasional terbagi menjadi tiga bidang
yang
luas, Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas tersebut antara lain:
1.
Pengukuran
Dapat memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas
operasisuatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan. Proses
mengidentifikasi,mengelompokkan dan menghitung aktivtias dan transaksi,
memberikanmasukan mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
2.
Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada
parapengguna laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusanatau
proses mengkomunikasikan kepada para pengguna.
3.
Auditing
Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus
(auditor)melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran
dankomunikasi.
- https://adamfirdaus46.wordpress.com/2015/03/22/perkembangan-dan-klasifikasi-akuntansi-internasional/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar