AKUNTANSI INTERNASIONAL
Makalah
Translasi Mata Uang Asing
Disusun Oleh :
Galih Rezti Pratiwi
23213629 / 4EB29
Tugas Mata Kuliah :
Akuntansi Internasional
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Translasi
tidak sama dengan konversi atau pertukaran dari satu mata uang ke mata uang
lain secara fisik. translasi hanya perubahan satuan unit moneter, seperti
halnya sebuah neraca yang dinyatatakan dalam pound inggris disajikan ulang ke
dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan
tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi
Saldo –
saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang
domestic berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu harga satu unit suatu
mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya. Mata uang Negara dagang
utama dibeli dan dijual dalam pasar global. Dengan dihubungkan lewat jaringan
telekomunikasi yang canggih, para pelaku pasar mencakup bank dan perantara mata
uang lainnya, kalangan usaha, para individu, dan pedagang professional.
Transaksi
mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward, atau swap. Mata uang yang
dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya, yaitu dalam
waktu 2 hari kerja. Kurs pasar spot dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk
perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan suku bunga nasional dan
ekspektasi terhadap arah nilai tukar di masa mendatang. Transaksi pada pasar
forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan
jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan.
Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs
spot.
Transaksi
swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot atau
pembelian forward, atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering
memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga
yang lebih tinggi di suatu Negara asing, dalam kesempatan yang sama melindungi
diri terhadap pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta
asing.
Sehubungan
dengan hal diatas, maka pada makalah ini kami akan membahas mengenai “Translasi
Mata Uang Asing”
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk
mengetahui secara lebih mendalam mengenai translasi mata uang asing.
1.3 Manfaat
Dalam
makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, yaitu:
1. Bagi
Penulis
Bagi pihak
penulis makalah ini diharapkan bermanfaat sebagai bagian dari proses belajar,
dan juga diharapkan akan menambah pengetahuan penulis dalam meningkatkan
penguasaan terhadap ilmu pengetahuan yang diperoleh dan dipelajari selama
penulis menuntut ilmu di lingkungan kampus.
2. Bagi
Pembaca / Pihak Lain
Sebagai
bahan bacaan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai translasi mata
uang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Translasi Mata Uang
Perusahaan
dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan
konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman
yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestic dan luar negeri. Untuk
mencapai hal ini, laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang
berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan
induk perusahaan. Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang
ke mata uang lainnya disebut sebagai translasi.
Dalam
translasi mata uang asing terdapat beberapa istilah yaitu:
a. Konversi,
merupakan pertukaran suatu mata uang ke dalam mata uang lain.
b. Kurs
kini, merupakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporang keuangan yang
relevan.
c. Posisi
aktiva bersih yang beresiko, merupakan kelebihan aktiva yang diukur dalam atau
berdenominasi dalam mata uang asing dan di translasikan dengan menggunakan kurs
kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan
ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.
d. Kontrak
pertukaran forward, merupakan suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata
uang dari Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward)
pada tanggal tertentu di masa depan.
e. Mata uang fungsional, merupakan mata uang
utama yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha.
Biasanya mata uang tersebut adalah mata uang Negara dimana perusahaan itu
berlokasi.
f. Kurs
histories, merupakan kurs nilai mata uang asing yang digunakan pada saat suatu
aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
g. Mata
uang pelaporan, merupakan mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun
laporan keuangan.
h. Kurs
spot, merupakan nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
i. Penyesuaian
translasi, merupakan penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan
keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
2.2 Alasan
– Alasan Melakukan Translasi
Adapun
beberapa alasan mengapa transalasi harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Agar para
pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi
perusahaan, baik domestic dan luar negeri.
b. Translasi
mata uang asing merupakan tantangan bagi perusahaan multinasional untuk
menyediakan pengungkapan informasi keuangan, karena banyak metode translasi
yang dapat digunakan yang menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian
translasi.
c. Translasi
juga dapat digunakan untuk memberikan kemudahan bagi pembaca laporan keuangan,
praktek ini sering disebut sebagai translasi kemudahan (Confenience).
d. Kurs
nilai tukar variable, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi
yang dapat digunakan yang menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan
kerugian translasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan
perusahaan lain, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari sutau
periode ke periode lain sulit dilakukan.
e. Untuk
mencatat transaksi mata uang asing, mengukur resiko suatu perusahaan terhadap
pengaruh perubahan mata uang dan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan
dari luar negeri.
f. Meluasnya
peningkatan kebutuhan untuk menyampaikan informasi akuntansi mengenai suatu
perusahaan yang berdomisili di satu negara kepada pengguna di negara lain, yang
timbul dengan tujuan untuk mencatatkan sahamnya di suatu bursa efek luar
negeri, melakukan akuisisi atau usaha patungan dengan pihak asing, atau ingin
mengomunikasikan hasil operasi dan posisi keuangan kepada para pemegang saham
asingnnya.
2.3 Latar
Belakang Dan Terminologi
Translasi
tidak sama dengan konversi (pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain
secara fisik). translasi hanya perubahan satuan unit moneter, seperti halnya
sebuah neraca yang dinyatatakan dalam poundsterling inggris disajikan ulang ke
dalam nilai ekuivalen dolar AS, Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan
tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi
Transaksi
mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward atau pasar swap.
a. Kurs
pasar spot dipengaruhi berbagai factor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi
antar Negara, perbedaan pada saham nasional dan espektasi mengenai arah tingkat
mata uang selanjutnya, kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
b. Kurs
pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang
yang telah ditetapkan untuk masa yang akan dating. Transaksi pada pasar forward
mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot atau sebagai tingkat pasar
forward.
c. Transaksi
kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan atau
penjualan forward yang simultan atau penjualan spot dan pembelian forward mata
uang.
Jika nilai
tukar mata uang asing relatif stabil. translasi mata uang asing keuangan tidak
akan sulit daripada mentranslasikan perinchi atau kaki terhadap pedanaan metric
tersebut. Bagaimanapun, nilai tukar tidak pernah stabil. Sistem keuangan pada
kebanyakan negara industri sangat bebas dalam menentukan nilai mereka sendiri
pada pasar saham.
2.4 Pengaruh
Alternatif Kurs Translasi Terhadap Laporan Keuangan
Dalam
melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestic
dapat digunakan 3 nilai tukar yaitu antar lain:
a. Kurs
kini (current) adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan
b. kurs
historis (historical) adalah nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata unag
asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam dalam mata uang
asing pertama kali terjadi.
c. kurs
rata-rata (average) adalah rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai
tukar kini.
Pada saat
mempertimbangkan keuntungan dan kerugian nilai tukar penting untuk membedakan
antara keuntungan atau kerugian dari transaksi dan tranlasi. suatu
transaksi yang direalisasi menimbulkan keuntungan dan kerugian yang nyata.
seacara umum para akuntan menyutujui bahwa keuntungan dan kerugian seperti itu
harus tercermin secepatnya dalam laba. sebaliknya, penyesuain translsasi
bersifat belum direalisasi atau masih diatas kertas.
Kegiatan
operasional yang memberikan keuntungan sebelum transaksi mata uang asing
mungkin akan mengalami kerugian atau keuntungan yang menurun setelah translasi
mata uang asing
2.5 Transaksi
Mata Uang
Perbedaan
karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi
oleh mata uang asing. Transaksi mata uang asing mungkin menggunakan satu mata
uang akan tetapi dihitung dengan mata uang lain. Untuk mengerti alasannya,
pertama-tama pertimbangkan gagasan mengenai mata uang fungsional.
FAS No. 52
keputusan pihak yang berwenang AS pada akuntansi untuk mata uang asing,
mengamanatkan persyaratan untuk transaksi mata uang asing.
Pada tanggal
transaksi diakui, setiap aset, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau
kerugian yang muncul harus dihitung dan dicatat dalam mata uang fungsional
dalam catatan secara keseluruhan dengan pengaruh nilai tukar pada saat itu.
Pada setiap
tanggal neraca, neraca tercatat yang menggunakan mata uang selain mata uang
fungsional ik pada pencatatan harus disesuaikan untuk menggambarkan nilai tuka
saat itu.
Terdapat dua
cara untuk melakukan pembukuan bagi keuntungan dan kerugian transaksi
a. Perspektif
Transaksi Tunggal, Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil
atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal
dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal
b. Perspektif
Ganda, Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang krona
mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan
pendapatan.
Untuk tujuan
keseragaman FAS No.52 membutuhkan metode pembukuan transaksi ganda
untuk transaksi mata uang asing.
2.6 Translasi
Mata Uang
Perusahaan
yang beroperasi secara internasional menggunkan berbagai metode untuk
menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban yang dinyatakan dalam mata
uang asing menjadi dalam mata uang domestik. Metode translasi ini dapat
diklasifikasikan, yaitu:
a. Metode
Nilai Tukar Tunggal
Metode ini
mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat ini,
terhadap semua saham dan mata uang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing
secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut
diakui.
b. Metode
Nilai Tukar Ganda
Metode nilai
tukar ganda mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses
translasi mata uang asingnya.
1. Metode
Current-Noncurrent
Pada
metode current moment, asset lancer yang dimiliki anak perusahaan pada
saat itu (contoh, asset yang biasanya bisa dikonversikan ke kas dalam satu
tahun) dan utang lancar (kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun)
ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan
keuangannya dengan kurs saat ini. Aset dan kewajiban noncurrent ditranslasikan
pada kurs historis. Item laporan laba rugi (kecuali untuk biaya depresiasi dan
amortisasi) ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap
bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode
dilaporkan. Biaya depresiasi dan amortisasi ditranslasikan pada kurs historis
dengan pengaruh saat modal yang dimiliki didapatkan.
2. Metode
Moneter-Nonmoneter
Metode
moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan
nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Asset dan kewajiban moneter (contoh,
klaim dan kewajiban untuk membayar sejumlah tagihan dengan mata uang dimasa
yang akan datang) ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item nonmoneter (asset
tetap, investasi jangka panjang dan persediaan) ditranslasikan dalam kurs
historis. Item laporan laba rugi ditranslasikan dengan prosedur yang sama dengan
yang dijelaskan untuk konsep current-nonncurrent.
c. Metode
Kurs Sementara
Dengan
metode kurs sementara, translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah
item yang dihitung. Hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja. Pada
metode kurs sementara, item moneter seperti kas, piutang dan utang
ditranslasikan dalam kurs nilai saat itu. Item nonmoneter ditranslasikan pada
kurs yang menjada dasar perhitungan awal. Secara spesifik, asset yang dihitung
harga perolehannya pada laporan dengan mata uang asing ditranslasikan pada kurs
historis.
Keuntungan
dan Kerugian Translasi Mata Uang :
a. Penangguhan
Beberapa
analisis tentang penangguhan dengan dasar bahwa nilai tukar tidak akan berbalik
dengan sendirinya. Bahkan jika terjadi, penyesuaian karena nilai tukar
penangguhan dalam memprediksi perubahan nilai tukar ada;ah tugas yang paling
sulit
b. Penangguhan
dan amortisasi
Beberapa
perusahaan menangguhkan keuntungan dan kerugian serta mengamortisasi
penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca terkait. Pendekatan
semacam ini terkadang dikritik dengan dasar teori dan praktik
c. Penangguhan
sebagian
Pilihian
ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan dan kerugian hasil translasi mata uang
asing adalah dengan mengakui kerugian segera saat terjadi, akan tetapi mengakui
keuntungan hanya jika terealisasi
d. Tidak
Ada Penangguhan
Pilihan
laporan akhir yang dilakukan oleh banyak perusahaan diseluruh dunia adalah
untuk mengenali secara cepat mengenai keuntungan dan kerugian translasi mata
uang asing dalam laporan laba-rugi
2.7 Perkembangan
Akuntansi Translasi
Sebelum
1965
Praktik
translasi kebanyakan perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin
(ARB No. 4) yang kemudian diterbitkan kembali sebagai Bab 12 dalam ARB No. 43.
Pernyataan ini mendorong penggunaan metode kini-nonkini. Keuntungan atau
kerugian transaksi langsung dimasukan ke dalam laba. Keuntungan atau kerugian
bersih saling dihapuskan selama periode berjalan. Kerugian translasi bersih
diakui dalam laba tahun berjalan, sedangkan keuntungan translasi bersih
ditangguhkan dalam akun penundaan neraca dan digunakan untuk menghapuskan
kerugian translasi pada masa mendatang.
1965-1975
Bab 12 ARB
No. 43 memperbolehkan pengecualian tertentu atas metode kini-nonkini. Dalam
keadaan tertentu, persediaan dapat ditranslasikan berdasarkan kurs historis.
Utang jangka panjang yang timbul Karena pembelian aktiva jangka panjang dapat
ditranslasikan berdsarkan kurs kini apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar
besar (dan dianggap tetap). Setiap berbedaan akuntansi disebabkan oleh
penyajian ulang utng diperlakukan sebagai bagian dari biaya perolehan aktiva.
Menstralasikan seluruh utang dan piutang dalam mata uang asing berdasarkan kurs
kini diperbolehkan setelah Accounting Principle Board Opinion No. 6 dikeluarkan
pada tahun 1965. Perubahan terhadap ARB No. 43 kini memberikan pilihan
translasi yang lain bagi perusahaan.
1975-1981
Untuk
mengakhiri keaneragaman perlakuan yang diperbolehkan menurut standar translasi
sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS No.8 yang kontroversial pada tahun 1975.
Penangguhan keuntungan dan kerugian translasi tidak diperbolehkan lagi.
Keuntungan dan kerugian translasi dan transaksi mata uang asing harus diakui
dalam laba selama periode perubahan kurs nilai tukar.
Reaksi
perusahaan terhadap FAS 8 beraneka ragam. Beberapa pihak mendukung dasar teori
yang digunakan, sedangkan banyak yang lain mengecam karena distorsi yang dapat
ditimbulkan dalam laba perusahaan yang dilaporkan. FAS No.8 dikritik karena
menyebabkan hasil akuntansi yang tidak sesuai dengan kenyataan ekonomi.
Pengaruh yo-yo FAS No.8 terhadap laba perusahaan juga menimbulkan perhatian di
kalangan eksekutif sejumlah perusahaan multinasional. Mereka mengkhawatirkan
laba perusahaan yang dilaporkan akan terlihat lebih fluktuatif bila
dibandingkan dengan laba perusahaan domestic dan dengan demikian akan menekan
harga saham perusahaan.
1981-hingga kini
Pada bulan
Mei 1978, FASB mengundang komentar publik terhadap 12 pernyataan pertama yang
dikeluarkannya, dimana banyak yang menanggapi ketidakpuasan publik tentang FAS
No. 8 sehingga FASB mempertimbangkan kembali FAS No. 8 dan setelah melalui
banyak ertemuan dan dua draft sementara, menerbitkan Statement Of Financial Accounting
Standards No. 52 pada tahun 1981.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Proses
penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya
disebut sebagai translasi. Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar
spot, forward, atau swap. Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya
harus dikirimkan secepatnya, yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Kurs pasar spot
dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk perbedaan tingkat inflasi antar
Negara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai tukar
di masa mendatang.
Transaksi
pada pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang
dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa
depan. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau
penjualan spot atau pembelian forward, atas suatu mata uang secara bersamaan.
Dalam
melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestic
dapat digunakan 3 nilai tukar yaitu antar lain kurs rata-rata (average),
kurs historis (historical), dan Kurs kini (current).
Referensi
:
Choi,
Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6.
2010: Salemba Empat.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar